Perokok Ramai-ramai Beralih ke Vapor
Ngebull Bareng |
KULONPROGO (KRjogja.com) - Wacana kenaikan
harga rokok menjadi Rp 50.000 per bungkus, mulai disikapi para perokok
dengan beralih menggunakan vaporizer atau vapor. Selain lebih hemat,
penggunaan vapor juga disebut-sebut lebih aman bagi kesehatan, dengan
peredaran penjualan yang lebih terkontrol.
Vapor merupakan alat elektronik pengganti rokok yang sistem kerjanya
membakar cairan khusus yaitu liquid, agar mengeluarkan asap untuk
dihisap. Dewasa ini, keberadaan vapor semakin menjamur seiring adanya
wacana kenaikan harga rokok.
Salah satu pengguna vapor yang merupakan warga Dusun Bantengan, Desa
Brosot Kecamatan Galur Kulonprogo, Esa Widoyoko (24) memutuskan beralih
belum lama ini. Ia mengklaim, penggunaan vapor lebih irit ketimbang
rokok.
"Sehari, saya bisa habis rokok dua bungkus, sebelum akhirnya
memutuskan pindah ke vapor sejak enam bulan lalu. Terbukti, tiap
bulannya bisa lebih irit sekitar Rp 1 juta," katanya kepada KRjogja.com,
Selasa (30/08/2016).
Diakui Esa, ketika awal membeli device untuk memulai menghisap vapor,
dirinya harus merogoh kocek cukup dalam yaitu kisaran Rp 300.000 hingga
jutaan. Setelah itu, ia juga harus membeli liquid sekitar Rp 80.000
hingga Rp 200.000.
Peredaran vapor, menurut Esa juga lebih terkontrol karena hanya boleh
digunakan oleh masyarakat berusia lebih dari 18 tahun. Kondisi berbeda
ditemukan pada rokok yang terjual bebas sehingga bisa dibeli masyarakat
berbagai usia.
Hal senada diungkapkan pengguna vapor yang lain, Nova Nendi (25).
Menurutnya, penggunaan vapor lebih aman untuk kesehatan. "Banyak
informasi tentang vapor yang bisa kita gali di internet," ucapnya. (Unt)
Leave a Comment